Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo Cilacap sebagai lokasi percontohan (role model) acara korporasi petani nelayan dalam tahun 2022. Koperasi yang berdiri dalam 1942 ini, dievaluasi sudah berhasil menyebarkan usahanya melalui unit-unit usaha dan menyejahterakan nelayan.
Capaian KUD Mino Saroyo ini menjadi salah satu upaya pemerintah yang menargetkan terciptanya 500 koperasi terbaru dalam tahun 2024 mendatang. Tujuannya buat menaikkan tingkat hidup dan kesejahteraan nelayan melalui kelembagaan koperasi.
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan Sulendrakusuma mengungkapkan korporasi nelayan sudah ditetapkan oleh Presiden RI menjadi salah satu menurut acara prioritas nasional 2020-2024. Implementasi acara ini melalui penguatan jaminan usaha dan pembentukan 350 korporasi petani & nelayan.
“Sinergi lintas kementerian/forum ini wajib kita tingkatkan. Perlu kita fasilitasi apa kebutuhan nelayan supaya ekonomi kerakyatan terus berjalan yang muaranya dalam peningkatan kesejahteraan nelayan itu sendiri,” ungkapnya ketika pada pertemuaan koordinasi pembuktian lapangan terkait acara prioritas nasional dan gosip strategis korporasi petani nelayan dan kredit usaha masyarakat pada Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Sabtu (23/4).
Lebih lanjut dia mengungkapkan Presiden Joko Widodo sudah berkomitmen untuk menyejahterakan petani nelayan, melalui program korporasi. Melalui program itu, akan terdapat modernisasi kelembagaan, peningkatan akses pembiayaan, pemotongan rantai pasok, dan peningkatan akses pasar produk pertanian dan perikanan.
Pada kesempatan yang sama Kepala PPS Cilacap Imas Masriah mengatakan keberhasilan KUD Mino Saroyo ini dapat sebagai model bagi koperasi lain di daerah Cilacap. Mengingat PPS Cilacap merupakan satu-satunya pelabuhan kelas satu pada sepanjang garis Pantai Selatan Pulau Jawa.
“Kolam pelabuhan baru akan kita bangun seluas 39 hektare akan bisa menampung kapal yang menangkap ikan pada Samudera Hindia dan laut tanggal guna mendukung penangkapan ikan terukur. Semakin banyak kapal yang berpangkalan pada PPS Cilacap, semakin banyak nelayan juga, sebagai akibatnya akan tumbuh koperasi-koperasi nelayan baru yang mampu membawa kesejahteraan bagi nelayan,” paparnya.
Sementara itu, Ketua KUD Mina Saroyo Cilacap Untung Jayanto berkata ketika ini tercatat terdapat 8.441 nelayan yang terdaftar menjadi anggota KUD Mino Saroyo. Mereka terbagi pada 8 kelompok.
KUD Mina Saroyo juga mengelola 8 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) pada daerah Cilacap. Salah satunya TPI Higienis PPS. Komoditas utamanya, ikan tuna, cakalang, udang, dan layur.
“Tahun 2021 kemudian volume produksi mencapai 17.900 ton, menggunakan perputaran uang mencapai Rp76 miliar. Dengan potensi ini, ke depan kami ingin mampu mengekspor sendiri. Tapi kami butuh dukungan wahana dan prasarana guna mewujudkannya,” ungkapnya.