Forum Daerah – UNESCO telah resmi menetapkan kawasan Geopark Maros Pangkep di Sulawesi Selatan sebagai bagian dari UNESCO Global Park (UGG). Keputusan itu muncul setelah pertemuan Dewan Geopark Global UNESCO di Thailand.
Pengelola Geopark Maros Pangkep juga menerima keputusan UNESCO melalui email pada Senin (5/9/2022). Direktur Utama Badan Pengatur Geopark Maros Pangkep, Dedy Irfan, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Sulawesi Selatan, bahwa harapan mereka dapat terpenuhi.
“Alhamdulillah dalam rapat dewan council UGG telah diputuskan untuk menerima pengajuan Geopark Maros Pangkep sebagai UNESCO Global Geopark,” ujar Dedy Irfan.
Menurutnya, masyarakat bahu membahu membuat Geopark Maros Pangkep memenuhi standar badan internasional UNESCO. UNESCO sendiri akan membuat pengumuman resmi dalam waktu dekat.
Dengan masuknya status UNESCO Global Park, diyakini peminat Geopark Maros Pangkep akan meningkat dan menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata dunia.
Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan lewat wakil bupatinya, Suhartina Bohari, menyebut bahwa sektor pariwisata dan pemberdayaan masyarakat lokal akan menjadi perhatian agar Geopark Maros Pangkep tetap memenuhi standar kualifikasi UNESCO.
Baca Juga :Â Bahasa Daerah Jawa Tengah Lengkap Penjelasannya
Legitimasi dari UNESCO nantinya akan berdampak besar terhadap keberlanjutan pelestarian potensi yang ada dalam Geopark Maros-Pangkep. Sekaligus sebagai sarana promosi yang efektif sehingga dapat menambah minat wisatawan, tidak hanya nusantara tapi juga mancanegara.
Kawasan Geopark Nasional Maros – Pangkep (GNMP)/Maros Pangkep Aspiring Unesco Global Geopark (MPAUGGp) meliputi 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan, yang secara administratif termasuk wilayah darat dengan luas 223.629 ha dan Kepulauan Spermonde dengan luas 88.965 ha.
Karst Maros Pangkep termasuk salah satu karst kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi.
Geopark Maros-Pangkep yang telah mendapatkan status Geopark Nasional pada 2017 juga merupakan kawasan karst terbesar ke-2 setelah China Selatan.
Karst Maros Pangkep memiliki ratusan gua yang pernah ditinggali oleh manusia prasejarah. Budaya masa lalu tergambar melalui peninggalan lukisan prasejarah berusia 40 ribu tahun. Di dalamnya juga menjadi tempat hidup jutaan spesies kupu-kupu yang mendapatkan julukan “Kingdom of Butterfly”.
Sebagai geopark, terdapat berbagai destinasi pariwisata berbasis alam nan berkelanjutan yang ada di Maros-Pangkep. Mulai dari geosite, biological site, dan cultural site.
Baca Juga :Â Bahasa Daerah Jawa Tengah Lengkap Penjelasannya