Pekalongan – Bencana tanah longsor melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa (21/1/2025), menyebabkan dampak serius di sembilan desa. Desa Kasimpar menjadi wilayah dengan kerusakan paling parah, disertai korban jiwa dan akses jalan yang lumpuh total.
Kerusakan dan Dampak Terparah
Winarno, warga Desa Telogopakis, mengungkapkan bahwa Desa Kasimpar mengalami dampak paling besar dengan banyaknya korban jiwa.
“Di sembilan desa itu semuanya terkena, tapi paling parah di Desa Kasimpar dengan banyak korban jiwa,” ujarnya kepada Breaking News Kompas TV.
Selain itu, longsor juga membuat akses jalan utama menuju Kabupaten Pekalongan tidak bisa dilewati. “Hampir semua desa terdampak, akses jalan lumpuh total. Jalan utama ke Kabupaten Pekalongan membutuhkan waktu lama untuk kembali normal,” tambah Winarno.
Korban Jiwa dan Daftar Hilang
Data dari BPBD Jawa Tengah mencatat hingga Selasa (21/1/2025) malam, terdapat 17 korban meninggal dunia dan delapan orang masih dinyatakan hilang. Berikut daftar korban meninggal yang berhasil diidentifikasi:
- Revalina (19), Sipetung
- Suyati, Tlogohendro
- Kiki Pramudita (23), Garung, Desa Yosorejo
- Sutar (49), Tlogopakis
- Riyanto (50), Yosorejo
- Ayat (27), Desa Kasimpar
- Sumeri (30), Garung, Desa Yosorejo
- Doni (27), Desa Gumelem
- Winarko (27), Desa Gumelem
- Supari (37), Desa Kasimpar
- Sularso (44), Desa Kasimpar
- Inawati (23), Desa Kasimpar
- Afkar (4), Desa Kasimpar
- Khusnul Cholifah (35), Desa Kasimpar
- Rokhim (40), Desa Kasimpar
- Rahmono (24), Tlogohendro
- Joni Yulianto (45), Sragi
Korban yang masih dalam pencarian meliputi:
- M Teguh Imanto, Kayupuring
- Abiyas, Kasimpar
- Giyanto, Gumelem
- Tegar Hariyanto, Batang
- M Nasrullah Amin, Pekalongan
- Asiah, Tlogohendro
- Ta’ari, Yosorejo
- Aurel, Kasimpar
- Ta’adi, Dusun Wonodadi, Desa Songgo Dadi
Kendala Evakuasi
Evakuasi korban oleh BPBD Jawa Tengah, Basarnas, dan relawan terkendala sulitnya akses menuju lokasi longsor. Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi, menjelaskan bahwa medan yang berat memaksa tim untuk bergerak perlahan.
“Evakuasi masih terhambat akses menuju lokasi pencarian. Kita mengandalkan koordinasi antara Basarnas dan relawan untuk menjangkau area terdampak,” ungkap Bergas.
BNPB juga telah mengerahkan tim asesmen yang akan mulai bekerja pada Rabu (22/1/2025) untuk menilai kerusakan dan kebutuhan penanganan lanjutan.
Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk memberikan dukungan kepada para korban, baik dalam bentuk material maupun moril, guna meringankan beban mereka yang terdampak bencana ini.
Baca Juga : Mulai 2025, Pemkot Yogyakarta Terapkan Sanksi Denda untuk Perokok di Malioboro