JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi menyepakati rencana penyatuan Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City. Integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mempermudah pergerakan penumpang antarmoda transportasi.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik di ibu kota, seperti KRL Commuter Line, MRT, dan layanan kereta bandara. Stasiun BNI City, yang saat ini melayani Kereta Bandara Soekarno-Hatta, akan terhubung langsung dengan Stasiun Karet yang melayani KRL Commuter Line.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Jakarta pada hari Senin (29/9/2025). Heru Budi menyampaikan bahwa integrasi ini akan memberi dampak positif bagi masyarakat.
“Penyatuan dua stasiun ini akan mempermudah mobilitas warga Jakarta. Mereka tidak perlu lagi berjalan jauh atau berpindah moda transportasi secara terpisah, cukup di satu area yang terintegrasi,” kata Heru.
Sementara itu, Budi Karya Sumadi menambahkan bahwa proyek ini menjadi percontohan bagi pengembangan transportasi terintegrasi di masa depan. Ia berharap integrasi ini dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi publik.
“Kami berharap dengan adanya integrasi ini, masyarakat semakin tertarik menggunakan transportasi publik karena lebih efisien dan nyaman,” ujar Budi Karya.
Proyek penyatuan dua stasiun ini direncanakan akan dimulai pada awal 2026. Penyatuan ini akan melibatkan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan kedua stasiun, serta penataan ulang area di sekitarnya. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi kemacetan di kawasan Sudirman-Thamrin dan mendukung mobilitas warga yang lebih baik.