Sleman –
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah kembali erupsi. Tercatat ada satu kali awan panas yang keluar mengarah ke Kali Krasak.
“Awan panas guguran terjadi pada tanggal 9 Januari 2021 pukul 8.45 WIB,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangannya, Sabtu (9/1/2021).
Adapun, awan panas tercacat di seismogram dengan amplitudo maksimal 45 milimeter dan durasi 120 detik. Luncuran awan panas mengarah ke Kali Krasak.
“Teramati kolom erupsi setinggi 200 meter, arah luncuran ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur 600 meter,” jelasnya.
Lebih lanjut, pada periode pengamatan hari ini pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, tercatat beberapa kali kejadian guguran lava.
“Guguran lava 7 kali jarak luncur maksimum 500 meter arah hulu Kali Krasak,” ungkapnya.
Hanik juga menyampaikan data seismik kegempaan Gunung Merapi pada periode itu yakni sebanyak 53 kali gempa guguran, 7 kali gempa hembusan, 54 kali gempa fase banyak dan 18 kali gempa vulkanik dangkal.
Dengan meningkatnya aktivitas Merapi, BPPTKG memberikan rekomendasi agar penambangan pasir di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III untuk dihentikan. Masyarakat juga diminta agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi.
Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Merapi. Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Merapi di tingkat Siaga (Level III).
Simak video ‘Cerita Kelam Saat Wedus Gembel Merapi 1994 Menyapu Hajatan’:
(sip/sip)