ForumDaerah.com – Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diterjang bencana alam berupa banjir dan longsor pada 3-4 November 2024. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, tercatat 114 kejadian bencana yang melanda 29 kecamatan di wilayah tersebut.
Pranata Humas Ahli BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, menjelaskan dalam keterangan tertulis yang diterima detikJabar pada Kamis (5/12/2024), bahwa bencana tersebut terdiri dari 53 kejadian tanah longsor, 30 kejadian banjir, dan 16 kejadian pergerakan tanah.
29 Kecamatan Terdampak
Sebanyak 29 kecamatan di Kabupaten Sukabumi terdampak oleh bencana alam ini, di antaranya Nyalindung, Bantargadung, Caringin, Cibadak, Cicurug, Cidadap, Ciemas, Cikakak, Cikembar, Cikidang, Cisaat, Cisolok, Curugkembar, Gegerbitung, Gunung Guruh, Jampang Tengah, Kabandungan, Lengkong, Nagrak, Pabuaran, Pelabuhan Ratu, Parakan Salak, Parung Kuda, Purabaya, Sagaranten, Simpenan, Sukalarang, Sukaraja, dan Warung Kiara.
Bencana ini memaksa ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hingga saat ini, total warga yang terdampak mencapai 167 kepala keluarga (KK) atau sekitar 437 jiwa. Sebanyak 92 KK (238 jiwa) terpaksa mengungsi, sementara 140 KK (230 jiwa) lainnya berada dalam ancaman bencana susulan.
Korban Jiwa dan Kerusakan Infrastruktur
Dampak dari bencana ini tidak hanya berupa pengungsian, tetapi juga jatuhnya korban jiwa. Hadi Rahmat mencatat bahwa satu orang meninggal dunia, sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian.
Kerusakan infrastruktur juga cukup parah. BPBD Jawa Barat melaporkan, 85 rumah mengalami kerusakan ringan, 12 rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak berat. Sebanyak 395 rumah sempat terendam banjir, dan 97 rumah lainnya masih terancam. Kerusakan meluas ke sektor pertanian, dengan 34 hektare sawah terdampak oleh bencana ini.
Hadi Rahmat menambahkan, “Taksiran kerugian masih dalam pendataan,” dan upaya pemulihan serta penanganan bencana terus dilakukan oleh tim BPBD dan instansi terkait.
Bencana ini menunjukkan betapa rawannya Kabupaten Sukabumi terhadap bencana alam, terutama saat musim hujan. Warga dan pemerintah setempat kini tengah berupaya untuk mengatasi dampak bencana ini sambil mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana susulan.
Baca Juga : Kakorlantas Pantau Operasi Lilin 2024, Antisipasi Lonjakan Pemudik di Pelabuhan Ketapang
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari forumdaerah.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.