Yogyakarta – Proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri pada Juni mendatang atau tahun ajaran baru terancam mundur di DIY. Hal tersebut tak terlepas vaksinasi yang berlangsung di kabupaten dan kota lamban.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya mengatakan dari 53 ribuan tenaga pendidik dan staf semua jenjang di DIY baru 60 persen yang sudah divaksin. Itu pun belum semuanya sudah menjalani vaksinasi tahap kedua.
“Ya harus sesuai dengan target (PTM Juni). Makanya, kami minta vaksinasi ini bisa berdirinya diprioritaskan tenaga pengajaran,” kata Didik saat dihubungi wartawan, Selasa (4/5).
Ia mengungkapkan, target sebenarnya Juni mendatang sudah harus mencapai 100 persen. Namun, target tersebut sulit terpenuhi dengan melihat realitas di lapangan. Apalagi, 60 persen tenaga pengajar dan staf itu divaksin sejak Februari silam atau berlangsung tiga bulan.
“Harapannya, Juni sudah semua vaksinasi, Juli sudah bisa masuk (PTM) terbuka,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setianingastutie mengakui, vaksinasi yang dilakukan kabupaten dan kota di DIY sangat lambat. Dari kelima kabupaten dan kota, hanya Kota Yogyakarta yang menunjukkan kemajuan dan terus dilakukan vaksinasi.
“Padahal ini berpengaruh juga dengan distribusi vaksin dari pusat. Kalau misalnya lambat atau tidak sesuai target ya kiriman dari pusat juga akan menyesuaikan,” katanya.
Pembajun berharap kabupaten dan kota bisa bekerjasama dengan pihak ketiga agar bisa melaksanakan vaksinasi massal. Hal tersebut agar pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat yang menjadi prioritas bisa sesuai target.
“Bukan hanya lansia saja, tenaga pendidik, seharusnya juga segera dikejar. Karena itu sudah ada petunjuk (pelaksanaan vaksinasi) sebenarnya,” katanya.
Simak Video “Sekolah di Pangandaran Gelar Pembelajaran Tatap Muka“
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)